MIGRAIN adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya terjadi pada salah satu sisi kepala. Migrain dapat berlangsung singkat dan mereda sendiri, tetapi terkadang bisa juga menetap selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari.
Hampir semua orang pernah mengalami yang namanya sakit kepala. Banyak yang mengalami kasus ini diderita oleh orang-orang dewasa. Banyak pemicu yang menjadikan seseorang mengalami sakit kepala. Kondisi ini pun termasuk penyakit saraf yang bisa memicu sederetan gejala seperti mual, muntah, dan terasa sensitif terhadap suara atau cahaya.
Berdasarkan hasil penelitian WHO, dari total kelompok usia 18–65 tahun yang pernah menderita sakit kepala, 30 persen di antaranya adalah penderita migrain. Umumnya, gejala migrain pertama kali muncul pada masa pubertas, kemudian memburuk saat memasuki usia 35–45 tahun.
Migrain lebih banyak diderita oleh wanita, karena diduga terkait dengan perubahan hormon. Meski demikian, migrain juga dapat diderita oleh pria dan anak-anak.
Gejala dan Pemicu Migrain
Gejala utama migrain adalah nyeri kepala hebat di salah satu sisi kepala. Nyeri yang dirasakan umumnya nyeri berdenyut dengan intensitas sedang hingga berat yang makin terasa ketika bergerak, melihat cahaya terang, atau mendengar suara bising.
Kemunculan migrain dapat dipicu oleh peningkatan kadar hormon estrogen, atau faktor emosional, seperti stres atau cemas. Penggunaan obat tertentu, misalnya pil KB, juga dapat memicu migrain.
Jenis Migrain
Berdasarkan jenis serangannya, migrain dapat dibagi menjadi:
Pengobatan dan Pencegahan Migrain
Tidak ada metode khusus untuk mengatasi migrain, tetapi gejala penyakit ini bisa diredakan dengan mengombinasikan perawatan mandiri, penggunaan obat, seperti nicergoline, dan penerapan gaya hidup sehat.
Selain obat migrain, sakit kepala ini juga bisa kamu atasi dengan akupuntur, terapi biofeedback yang dilakukan dengan merekam aktivitas listrik pada tubuh, dan terapi perilaku kognitif untuk membantu memperbaiki pengaruh dan respons pikiran dan terhadap rasa nyeri.
Sementara pencegahan migrain dapat dilakukan dengan menghindari faktor pemicunya, antara lain dengan memperbaiki kualitas tidur, berolahraga rutin, berhenti merokok, dan memeriksakan kesehatan secara berkala. (*)
SUMBER : alodokter.com